Guru; A Wisdom









Semua orang memiliki peran dalam kehidupan ini. Tapi tidak setiap peran dapat mengubah kehidupan orang lain. Guru menurut saya merupakan salah satu peran yang dapat melakukannya. Bahkan, dalam magnitud yang besar. Cukup besar sehingga seseorang dapat memutuskan untuk berubah lebih baik. Menjadi seseorang  seperti sang guru. Atau seseorang yang bahkan melampaui bayanganya.

Guru yang saya bicarakan bukan hanya guru yang berada di dalam kelas. Melainkan setiap orang yang mampu menghantarkan pemahaman maupun wisdom kepada orang lain. Melalui tindakan maupun kata-kata yang selaras satu sama lain. Guru yang dapat kita temui berkali-kali dalam kehidupan kita, atau mungkin hanya satu kali seumur hidup.  Melalui kejadian yang biasa saja,maupun luar biasa. Satu hal yang pasti, tak akan ada lagi hari yang sama setelahnya. Karena begitulah pengaruh sebuah insight ke dalam pikiran kita. Mencerahkan dan membuat kita menginginkan lebih dari apa yang baru saja kita ketahui.

Guru pertama yang membuat saya menginginkan untuk mengetahui lebih banyak adalah guru saya di kelas 6 sekolah dasar. Berbeda dari guru-guru sebelumnya yang hanya membuat saya berhitung kapan saya bertemu dengan hari Minggu atau tanggal merah di kalender. Guru yang satu ini mendefinisikan kata ‘keren’ dalam benak usia sebelas tahun saya. Tampak keren karena mengetahui banyak hal, bahwa pintar itu memang menyenangkan. Dan tak perlu malu terlihat aneh, hanya karena kita sangat menyukai buku.

Selepas sekolah dasar saya bertemu dengan banyak guru yang hebat menyampaikan materi di dalam kelas.  Namun, hanya sedikit yang mampu membuat saya menginginkan lebih. Saya melewatkan hampir separuh dari tahun-tahun itu hanya untuk melewati jenjang yang ada. Tapi pada tahun-tahun itu  pula saya bertemu dengan seseorang yang membuat saya yakin, bahwa mempelajari sesuatu harus dengan hati yang bahagia. Ketika kamu bahagia menjalani sesuatu, kamu akan mendapatkan pemahaman terbaik. Vise versa. Kamu hanya bisa bahagia jika menjalani apa yang kamu pahami sepenuh hati. Meski bukan seorang guru di dalam kelas, dia mengajari saya tentang bahagia dalam belajar. Membuat saya yakin untuk memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan hati saya. Bukan yang sekedar yang sesuai dengan apa yang biasanya terjadi.

Di masa kuliah saya menemukan sosok guru yang luar biasa dari seorang teman yang sosoknya tampak biasa. Yang mengajari saya untuk lebih menghargai kesempatan yang ada. Bahwa kesempurnaan dalam berusaha merupakan hal yang terbaik yang bisa kita lakukan sebagai murid. Dia mengajari saya untuk tertawa selama proses belajar yang menguras energi, terlepas hasilnya nanti. Seorang teman yang kini masih menjadi salah satu guru untuk kehidupan saya. Meski mungkin dia tidak menyadarinya.

Mengingat semua itu saya berharap anak saya dalam kehidupannya kelak bertemu dengan guru-guru yang hebat. Di dalam kelas maupun di tempat lain sepanjang hidupnya. Orang-orang yang dapat membuat dirinya mencintai setiap proses belajar yang harus dijalani. Mengenali dirinya sendiri dengan baik. Dan menghargai setiap kesempatan belajar yang ada. Dan saya berharap, saya adalah salah satunya. Ibu yang dapat menjadi guru yang baik untuknya. Yang tidak hanya memberitahukan apa yang harus dia ketahui. Melainkan mampu memberikan wisdom yang tepat agar dia dapat memahami sepenuh hati.


#30DWC#30DWCjilid11#day26


Komentar